Mulai dari tanggal 4 - 7 maret 2009 aku menjalani karantina di Jogjakarta.
Dan sebelum aku berangkat, lelaki ku terkena suatu masalah, masalah kedinasan yang memaksanya untuk sulit tidur dan berpikir lebih keras...
segala yang aku takutkan mulai membayangiku.. karena tanggal 6 maret, dia dan keluargaku berencana untuk datang ke Jogja demi melihat final show Pemilihan Wajah Natasha 2009, untuk melihat ku, kekasihnya...
Karantina segera dimulai, aku terbang ke Jogja seorang diri, tapi tidak lagi setelah di Jogja aku menemui 24 teman baru beserta panitia dan Chaperon2 ku tersayang yang selalu menemaniku di Jogja.
Hari pertama aku karantina, masih kudengar dukungan dan suaranya meski hanya lewat ponsel, kasusnya semakin parah, dan malam itu dia berjanji menceritakan segala keluh kesahnya padaku, malamnya..
kunanti telpon darinya, tak ada.
Paginya, hari kedua karantina... tetap tak ada kabar darinya. aku semakin galau, karena tak biasanya seperti ini.. aku makin gusar, tak ada satupun yang bisa mengerti... meskipun aku punya banyak teman yg siap mendengarkan ceritaku dan menyediakan bahunya untuk tangisanku, aku tak bisa membagi kegalauanku, cukup kusimpan sendiri dan kucurahkan pada Tuhanku di malam hari, hingga...
Hari untuk final datang.
dia menelpon ponselku.
"Ma'af sayang, abang ditahan, dan harus menjalani semuanya... ma'af abang tidak bisa berangkat dengan mama kemarin, tapi abang sudah izin dan abang akan berangkat sendiri pagi ini, jangan khawatir, ya. abang pasti datang."
senyumku mengembang, meski aku tahu masalahnya semakin keruh.
Pukul 2 siang, 5 jam menjelang malam finalku,
"sayang, abang sudah sampai Solo, sabar ya, sebentar lagi abang sampai di Amplaz.."
aku bahagia, lengkap sudah, keluarga dan lelaki ku akan datang untukku.
Aku lebih ceria dari biasanya, dan benar2 siap untuk final malam itu.
Final show dimulai, dan aku melihat mama papaku duduk di barisan undangan, melambaikan tangannya dan meneriakkan namaku (tak ada yg lebih membahagiakan malam itu selain melihat kedatangan keluarga di kursi itu..)
Final telah berakhir.
Aku berharap segera bertemu lelaki ku, tapi ternyata panitia belum mengizinkan aku menemui siapapun. Dia menelpon ponselku:
"Selamat ya sayang, penampilan yg bagus sekali... Gaunnya cantik, abang suka..."
"Ayo ke backstage bang, adek pengen ketemu.."
"Ngga bisa, sayang, abang td udah nyoba, tp ngga dikasih izin, sekarang abang di toilet."
Baiklah, at least sebentar lagi aku bisa menemuinya.

Aku dan Finalists menuju suatu resto untuk makan malam.
Aku telpon ponselnya..
"Sayang, adek di Caesar, kemari, ya."
"Di mana itu? abang ngga tau,,,"
Tidak lama, mama menghampiriku, sun kangen dan berkata
"Ga.. Mas Dody nggak bisa datang, dia ada masalah dan harus diselesaikan di surabaya."
"Tapi tadi dia bilang lg nonton Aga ma, dia tau kok kalo Aga pake baju warna hijau"
Mama hanya diam.
Aku baru menyadari semuanya....
TERNYATA DIA TIDAK PERNAH DATANG KE JOGJA HARI ITU.
Dia tetap di Surabaya dan 'datang' untuk membuat senyumku di Final Show malam itu sempurna.
Sayang, meskipun kamu tidak benar2 ada di sampingku, kamu selalu ada di hatiku, terimakasih atas 'kedatanganmu'...
Semoga segalanya segera kembali seperti biasa, cintaku hanya untukmu.
